5 Alasan Anda Menjadi Emosional

2022-05-31

Manusia adalah paket emosional. Ketika hal-hal baik terjadi, kita bahagia; ketika hal-hal buruk terjadi, kita marah dan menangis. Emosi yang berbeda dan kemampuan kita untuk merasakannya menjadikan kita manusia. Namun, tingkat kepekaan setiap orang dan cara mereka mengekspresikan emosi mereka berbeda. Ketika Anda mengekspresikan emosi Anda terlalu kuat, Anda mungkin menemukan diri Anda mengalami masalah. Inilah sebabnya mengapa beberapa orang dianggap lebih emosional daripada yang lain. Tapi apa yang menyebabkan Anda menjadi emosional sepanjang waktu? Mengapa Anda menjadi marah dan cemas ketika Anda menangisi hal kecil? Mengapa reaksi emosional Anda lebih kuat dari yang lain? Berikut adalah beberapa alasannya.

https://cdn.coolban.com/ehow/Editor/2022-05-30/6294b4c905a68.jpeg

Alasan 1: Genetika

Itu normal untuk memiliki emosi, tetapi jika seseorang memberi tahu Anda bahwa Anda terlalu emosional, itu bisa jadi karena genetika. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa varian genetik dapat membuat otak Anda lebih sensitif terhadap emosi. seperti 5 Pengangkut serotonin (gen kepekaan), gen dopamin, dan gen yang aktif secara emosional semuanya memicu aktivitas hiperaktif di bagian otak tertentu yang meningkatkan respons emosional dan kepekaan Anda terhadap lingkungan. Juga, jika keluarga Anda menderita depresi atau kecemasan, itu juga merupakan alasan mengapa Anda menjadi emosional.

Alasan dua: kurang tidur

Kita semua tahu bahwa kurang tidur dapat membuat Anda dalam suasana hati yang buruk. Misalnya, jika Anda bekerja hingga larut malam dan akhirnya merangkak ke tempat tidur karena kelelahan, alarm berbunyi tiga jam kemudian, memberi tahu Anda bahwa Anda harus kembali bekerja. Ini adalah saat Anda bangun dengan kemarahan atau frustrasi yang dapat dengan mudah dipicu oleh hal-hal kecil, membuat Anda mudah tersinggung dan cemas sepanjang hari. Tidak cukup tidur selama berhari-hari atau berminggu-minggu berturut-turut juga dapat memengaruhi tingkat konsentrasi Anda, meningkatkan risiko kecemasan dan depresi, serta mengganggu keseimbangan Anda. Anda mungkin menemukan diri Anda menabrak orang atau benda di jalan dari waktu ke waktu karena keseimbangan Anda berkurang, yang pasti akan membuat Anda lebih mudah tersinggung secara emosional. Istirahat yang baik dapat memberi Anda lebih banyak kendali atas emosi Anda. Ketika Anda cukup istirahat, Anda secara alami akan merasa puas ketika Anda bangun, oleh karena itu, toleransi Anda terhadap hal-hal negatif akan lebih tinggi. Tanpa istirahat yang cukup, daya tahan tubuh Anda akan menurun.

https://cdn.coolban.com/ehow/Editor/2022-05-30/6294b50f491c1.jpeg

Alasan 3: Mengisolasi diri

Orang-orang yang terus-menerus mengasingkan diri dapat membuat Anda cemas secara mental, menurunkan moral Anda, dan membuat Anda lebih berhati-hati dan terlalu emosional. Terus-menerus menjaga diri Anda terisolasi hanya akan memberi Anda lebih banyak waktu untuk memikirkan masalah Anda. Anda mungkin menghabiskan waktu berjam-jam untuk memikirkan masalah dalam hidup Anda dan merasa tertekan atau cemas karenanya, yang juga merupakan penyebab emosionalitas Anda.

Alasan 4: Kebiasaan makan yang buruk

Bisa juga diet Anda yang menyebabkan kemurungan Anda. Makanan yang Anda makan atau abaikan juga dapat secara langsung memengaruhi suasana hati Anda. Misalnya, Anda mungkin menikmati makanan seperti es krim dan cokelat, tetapi perasaan bahagia itu tidak akan bertahan lama. Karena kegembiraan dan kegembiraan makan junk food seringkali disebabkan oleh dorongan gula, yang hanya sementara. Setelah itu, Anda mungkin merasa bersalah atau cemas

Jika ada yang tidak beres, kecemasan Anda dapat dengan mudah didorong ke dalam emosi yang lebih kuat.

https://cdn.coolban.com/ehow/Editor/2022-05-30/6294b5425909a.jpeg

Alasan lima: di bawah tekanan

Stres adalah alasan utama orang menjadi emosional. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada kondisi fisik dan mental seseorang. Ketika Anda sudah merasa lelah dan cemas, sedikit ketidaknyamanan di sana-sini dapat memperburuk suasana hati Anda. Stres mental dan fisik terjadi dari waktu ke waktu, dan perasaan cemas seringkali bersifat sementara, tetapi kecemasan kronis dapat memiliki efek permanen pada suasana hati seseorang.