Bagaimana cara menggunakan efek pemenang untuk mencapai kesuksesan?

2022-07-09

Kami selalu mengatakan bahwa "kegagalan adalah ibu dari kesuksesan", tetapi kalimat ini sebenarnya digunakan oleh para pendahulu untuk menghibur diri mereka sendiri untuk menutupi kekurangan mereka sendiri. Sebaliknya, yang bisa membawa kesuksesan adalah kesuksesan, dan "sukses adalah ibu dari kesuksesan" adalah benar. Karena "winner effect" akan memudahkan pemenang untuk menang, seperti yang disebut kuat lebih kuat. Pendekatan "efek pemenang" sangat penting dalam pendidikan anak. “winner effect” akan membuat anak terjerumus ke dalam “siklus sukses”, membangun rasa percaya diri dan meningkatkan rasa pencapaian. Semakin banyak orang yang berprestasi, semakin percaya diri mereka, semakin percaya diri mereka, semakin besar kemungkinan mereka untuk berhasil, dan kesuksesan lebih bermanfaat bagi anak-anak. Jadi, bagaimana kita bisa menggunakan "efek pemenang" untuk membimbing anak-anak menuju sukses? Berikut adalah beberapa cara agar orang tua dapat menerapkan apa yang telah mereka pelajari.

https://cdn.coolban.com/ehow/Editor/2022-07-07/62c6531390cc9.jpg

1. Metode 1: Orang tua harus mendukung anak-anak mereka

Penelitian oleh tim medis telah menunjukkan bahwa ada sirkuit saraf di otak orang yang memediasi "efek pemenang". Sirkuit saraf ini menunjukkan bahwa kemenangan di masa lalu membuat kemenangan berikutnya lebih mudah. Misalnya, siswa A mencapai hasil ujian yang sangat baik.Setelah menerima pujian dan dorongan dari guru dan orang tua, ia belajar lebih keras dan nilainya semakin baik. Setelah dikritik oleh orang tua, siswa B dengan nilai rata-rata secara bertahap kehilangan kepercayaan diri dan motivasi untuk belajar, dan akhirnya nilai mereka anjlok. Oleh karena itu, ketika anak mengalami kemunduran dan kegagalan, orang tua tidak boleh membabi buta menyalahkan, memukul dan memarahi anak, karena cara ini tidak hanya tidak efektif, tetapi juga kontraproduktif bagi anak. Karena perkataan dan perbuatan orang tua dapat menjadi sumber peniruan anak. Praktik yang berbeda dapat mengarahkan anak-anak ke dua jalur yang sama sekali berbeda. Oleh karena itu, ketika anak gagal, orang tua harus membantu mereka menganalisis alasan kegagalan, meringkas metode, mendorong dan mendukung anak, dan mendapatkan kembali kepercayaan diri agar berhasil lebih baik.

https://cdn.coolban.com/ehow/Editor/2022-07-07/62c653251df55.jpg

2. Metode 2: Perkuat kekuatan anak

Para ilmuwan telah menemukan dalam percobaan bahwa tikus yang menang dalam satu aspek juga memiliki peluang lebih baik untuk menang dalam aspek kompetisi lainnya. Artinya, jika seorang anak memiliki keahlian di bidang tertentu, metode-metode yang baik di bidang tersebut dapat dimigrasikan ke bidang lain. Misalnya, dalam memperkuat keterampilan berlari, pengalaman menang dalam kompetisi dapat mendorong kemajuan belajar. Orang tua dapat menggunakan metode ini untuk mengamati kekuatan mereka, memperkuat kekuatan mereka, dan mengecilkan kelemahan mereka. Dengan demikian meningkatkan rasa percaya diri dan rasa berprestasi anak, sehingga “winner effect” berperan penting dalam pendidikan anak. Dengan cara ini, anak akan terus merasakan kegembiraan dan rasa pencapaian, memperoleh kegembiraan darinya, dan bergerak menuju kesuksesan.

https://cdn.coolban.com/ehow/Editor/2022-07-07/62c65379d4a13.jpg

3. Metode 3: Turunkan ekspektasi secara tepat dan bantu anak menghadapi kegagalan

Beberapa anak gagal sepanjang waktu dan tidak pernah mengalami kesuksesan. Pada saat ini, orang tua harus dengan tepat menurunkan harapan mereka dan membantu anak-anak mereka mengalami sukacita kesuksesan. Untuk anak-anak terbelakang, orang tua perlu menggunakan beberapa cara untuk membantu mereka keluar dari kesulitan, sambil mendorong mereka, mereka juga memberikan beberapa petunjuk psikologis positif: "Saya percaya bahwa anak-anak dapat membuat kemajuan terus-menerus melalui kerja keras". Hilangkan prasangka negatif anak terhadap dirinya sendiri, meskipun gagal, mereka tidak akan patah semangat. Orang tua dan anak akan saling berhadapan dan menantang lagi. Perlahan-lahan, mereka akan maju dan mengalami rasa kemenangan. Selama anak-anak mengalami beberapa keberhasilan lagi, mereka akan jatuh ke dalam "siklus sukses" dan terus maju menuju kesuksesan.